Contoh Limbah Anorganik Apa Saja

Contoh Limbah Anorganik Apa Saja

Limbah Anorganik berupa Plastik

Saat ini, limbah anorganik berupa plastik seperti bekas kemasan makanan telah banyak diolah menjadi berbagai macam kerajinan, di antaranya kerajinan tangan dompet, tempat tisu, tas kecil, bahkan pakaian sekalipun.

Dengan begitu, apabila kita menjumpai limbah plastik di rumah, alangkah baiknya janganlah dibuang begitu saja. Coba untuk pisah dan bersihkan dari limbah lainnya, kemudian kalian dapat memberikannya ke bank sampah ataupun ke tempat daur ulang yang ada.

Itulah informasi seputar Limbah Anorganik. Apabila Grameds tertarik dan ingin memperluas pengetahuan terkait pengolahan limbah anorganik atau sejenisnya, tentu kalian bisa temukan, beli, dan baca bukunya di Gramedia.com dan Gramedia Digital karena Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas bagi kalian yang ingin menimba ilmu.

Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kalian, ya!

Penulis: Tasya Talitha Nur Aurellia

Sumber: dari berbagai sumber

Pengertian Limbah Anorganik & Contoh Limbah Anorganik – Grameds, tahukah kalian bahwa limbah anorganik membutuhkan waktu kurang lebih 500 tahun untuk bisa terurai? Hal itu tentu akan berdampak buruk pula bagi makhluk hidup yang ada di bumi.

Bahkan, sudah banyak pihak yang berupaya dan menghimbau orang-orang di sekitarnya agar dapat memilah dan memilih mana limbah anorganik dan mana yang limbah organik.

Permasalahan tersebut sangatlah krusial sehingga diperlukan pengetahuan mendalam terkait limbah anorganik. Maka dari itu, artikel ini akan memberikan penjelasan seputar limbah anorganik. Simak hingga akhir pembahasan.

Limbah Anorganik berupa Botol Kaca

Di tempat pengolahan limbah ataupun daur ulang sampah, limbah anorganik berupa botol kaca atau beling lazimnya akan diolah kembali menjadi botol baru.

Limbah Anorganik Cair

Limbah anorganik yang satu ini adalah berupa cairan sangat berbahaya yang berasal dari suatu pabrik ataupun perusahaan produksi. Umumnya, pabrik atau perusahaan produksi tersebut mengalirkan limbah anorganik cair ini ke sungai-sungai sehingga makhluk hidup yang tinggal di situ dan lingkungan setempatnya akan menjadi rusak serta tercemar.

Tidak hanya dari pabrik atau perusahaan produksi saja, limbah anorganik cair ini juga bisa berasal dari aktivitas atau kegiatan rumah tangga, seperti dari air sabun cuci dan detergen. Sebenarnya, yang paling berbahayanya lagi adalah limbah dari tumpahan minyak yang ada di laut.

Reduce (Mengurangi)

Reduce adalah upaya mengurangi penggunaan material anorganik yang tidak perlu atau tidak penting. Bisa dengan memilih produk ramah lingkungan, membeli barang secukupnya, mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai, dan lain-lain.

Cara Mengolah Limbah Anorganik

Agar dapat menjauhi dampak buruk dari limbah-limbah anorganik, diperlukannya untuk melakukan cara pemanfaatan yang sesuai, yakni melakukan pendaurulangan limbah anorganik menjadi barang yang dapat difungsikan kembali.

Namun, ada poin penting yang harus dilakukan, yakni memisahkan terlebih dahulu mana limbah organik dan mana limbah anorganik di rumah kalian. Dengan demikian, limbah yang masih layak didaur ulang akan lebih mudah untuk diolah.

Di bawah ini akan dijelaskan beberapa jenis sampah yang dapat dimanfaatkan kembali berdasarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Reusable (Dapat Digunakan Kembali)

Istilah reusable berarti suatu limbah anorganik atau bahan sejenisnya tidaklah perlu dibuang. Dengan kata lain, limbah jenis tersebut pada akhirnya tidak menjadi lain, akan tetapi dapat bermanfaat dan digunakan kembali tanpa perlu dibuang.

Sebagai contoh, kardus bekas. Kardus bekas apabila dibuang, tentu kardus itu akan menjadi salah satu bahan atau limbah anorganik yang dapat mencemarkan lingkungan. Namun, kardus itu dapat dimanfaatkan guna kebutuhan atau keperluan lain. Hingga akhirnya, kardus tersebut tidaklah menjadi limbah, melainkan bisa bermanfaat dan digunakan untuk keperluan lain.

Limbah Anorganik Cair

Limbah anorganik yang satu ini adalah berupa cairan sangat berbahaya yang berasal dari suatu pabrik ataupun perusahaan produksi. Umumnya, pabrik atau perusahaan produksi tersebut mengalirkan limbah anorganik cair ini ke sungai-sungai sehingga makhluk hidup yang tinggal di situ dan lingkungan setempatnya akan menjadi rusak serta tercemar.

Tidak hanya dari pabrik atau perusahaan produksi saja, limbah anorganik cair ini juga bisa berasal dari aktivitas atau kegiatan rumah tangga, seperti dari air sabun cuci dan detergen. Sebenarnya, yang paling berbahayanya lagi adalah limbah dari tumpahan minyak yang ada di laut.

Repair (Memperbaiki)

Repair adalah upaya untuk memperbaiki barang yang rusak agar bisa digunakan kembali. Bisa dengan memperbaiki sepatu yang rusak, memperbaiki kulkas bekas, dan lain sebagainya.

Terakhir, refuse adalah upaya untuk menolak menggunakan material anorganik yang tidak ramah lingkungan. Misalnya dengan menolak menggunakan kantong plastik, menghindari produk-produk yang menggunakan bahan-bahan berbahaya, dan lain-lain.

Pengelolaan limbah adalah aspek penting dalam konsep sustainability (keberlanjutan lingkungan). Karena itu, setiap industri maupun unit usaha wajib melakukan pengelolaan limbah sebagai bagian dari sistem manajemen lingkungan.

Mutu International menyediakan layanan sertifikasi ISO 14001 terkait Sistem Manajemen Lingkungan (SML) di ruang lingkup industri atau unit usaha lain. Untuk memastikan pengelolaan contoh limbah keras anorganik maupun limbah lunak anorganik di unit usaha Anda sudah sesuai regulasi.

Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi, serta menjadi mitra terpercaya bagi lebih dari 3.000 perusahaan, tim tenaga ahli profesional Mutu International siap membantu perusahaan Anda.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

Bobo.id - Contoh limbah cair perlu teman-teman ketahui agar bisa mengidentifikasi limbah yang ada di lingkungan sekitar.

Pengertian limbah adalah sisa bahan atau barang bekas dari suatu kegiatan produksi yang sudah tidak bisa dimanfaatkan.

Jika limbah dibiarkan begitu saja, maka bisa mencemari lingkungan karena masuknya zat asing ke ekosistem tersebut.

Lalu, limbah cair sendiri berarti sisa bahan yang dibuang dan bentuknya cair.

Limbah cair bisa dihasilkan oleh industri, pertanian, rumah tangga, pertambangan, dan bidang kegiatan lainnya.

Berikut contoh-contoh limbah cair yang sering ditemui di sekitar lingkungan, apa saja? Yuk, simak!

Limbah domestik adalah limbah yang dibuang ke dalam tangki septik yang ada di rumah teman-teman.

Jenis limbah ini adalah hasil produksi alami tubuh manusia, yaitu kotoran manusia.

Baca Juga: 4 Penyebab Pencemaran Tanah, Mulai dari Limbah Padat Hingga Organik

Tidak hanya di rumah, di sekolah, kantor, atau bangunan lainnya juga menghasilkan limbah domestik ini.

Jika saluran limbah dan kondisi tangki septik sesuai aturan, maka kita bisa mengelola dan membuang limbah domestik dengan benar.

2. Limbah Domestik yang Disimpan

Selain ada tangki septik yang umumnya terbuat dari batu bata. Ada juga limbah domestik atau rumah tangga yang ditampung di dalam tangki septik yang ada di permukaan tanah.

Tangki ini kebanyakan terbuat dari plastik, fiberglass (serat kaca), atau besi. Pembuangannya hampir sama dengan limbah domestik yang ditampung di dalam tangki septik batu bata.

Selain itu, jika menggunakan tangki jenis ini, kita harus selalu memastikan tangki tidak bocor atau pecah.

Karena, jika sampai limbahnya keluar, maka bisa mengontaminasi lingkungan di sekitar rumah. Akibatnya, rumah menjadi tidak sehat dan berbau tidak sedap.

Limbah rembesan adalah luapan air dari berbagai sumber yang membawa zat berbahaya dan merembes masuk ke dalam tanah.

Baca Juga: Apa Itu Limbah Rumah Tangga? Ketahui Dampak dan Cara Mengolahnya

Sehingga, kualitas tanah menurun dan tumbuhan tidak bisa tumbuh.

4. Limbah Cair Komersial

Limbah cair komersial adalah limbah yang dihasilkan oleh produk komersial, seperti toilet portabel, tangki penampungan limbah cair, atau dos grease trap, yaitu perangkap lemak makanan yang digunakan restoran.

Limbah jenis ini sering kali mengandung zat berbahaya, seperti zat yang mudah terbakar dan campuran limbah cair dan padat.

Sehingga, proses pembuangannya tidak boleh teman-teman lakukan sembarangan.

Biasanya, limbah cair komersial akan disaring terlebih dahulu sebelum diangkut untuk diolah dan dibuang tanpa mencemari lingkungan sekitar.

Limbah industri adalah hasil dari kegiatan memproduksi suatu barang yang dibutuhkan oleh manusia.

Limbah yang dihasilkan kebanyakan berupa zat kimia yang berbahaya. Tidak hanya berbahaya bagi lingkungan, tetapi juga berbahaya bagi kesehatan manusia.

Baca Juga: Jangan Dibuang Dulu, 5 Jenis Limbah Dapur Ini Bisa Dijadikan Pupuk Alami untuk Tanaman

Oleh karena itu, untuk pengolahan limbah cair industri, tidak bisa disamakan dengan mengolah limbah domestik atau cair komersial.

Proses pengolahan limbah industri perlu diperiksa terlebih dahulu. Lalu, diuji tingkat bahayanya dan baru bisa dibuang dengan benar.

Limbah air hujan adalah limbah cair yang berasal dari limpasan atau kelebihan curah hujan yang mengalir di atas permukaan tanah.

Air hujan ini tidak hanya membawa air, tetapi juga partikel dari benda-benda yang dilaluinya.

Apalagi, di pemukiman yang padat penduduknya, banyak partikel yang ikut terbawa ketika hujan sedang turun deras.

Pengolahan limpasan air hujan dan partikel yang dibawanya harus terencana.

Setiap hari kita menggunakan sabun yang mengandung detergen dan itu bisa mencemari lingkungan.

Baca Juga: Jangan Dibuang Dulu, 5 Jenis Limbah Dapur Ini Bisa Dijadikan Pupuk Alami untuk Tanaman

Pengolahannya hampir sama dengan limbah domestik atau hindarilah sabun yang mengandung zat berbahaya.

8. Limbah Sisa Cucian Daging

Limbah jenis ini juga mencemari lingkungan, apalagi daging banyak mengandung bakteri dan kuman.

Sehingga, mencemari saluran pembuangan dan mengontaminasinya.

Petani biasanya menggunakan pupuk cair dan bisa ikut mengalir ke saluran perairan. Sehingga, mengontaminasi dan merusak ekosistem perairan.

Nah, itulah contoh-contoh limbah cair yang akhirnya kita ketahui. Setiap limbah harus dikelola dengan baik agar tidak merusak lingkungan.

Tonton video ini, yuk!

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Belajar Empati dengan Berbagi, SPK Jakarta Nanyang School Kunjungi Panti Asuhan Desa Putera

Pengertian Limbah Anorganik & Contoh Limbah Anorganik – Grameds, tahukah kalian bahwa limbah anorganik membutuhkan waktu kurang lebih 500 tahun untuk bisa terurai? Hal itu tentu akan berdampak buruk pula bagi makhluk hidup yang ada di bumi.

Bahkan, sudah banyak pihak yang berupaya dan menghimbau orang-orang di sekitarnya agar dapat memilah dan memilih mana limbah anorganik dan mana yang limbah organik.

Permasalahan tersebut sangatlah krusial sehingga diperlukan pengetahuan mendalam terkait limbah anorganik. Maka dari itu, artikel ini akan memberikan penjelasan seputar limbah anorganik. Simak hingga akhir pembahasan.

Apa itu Limbah Anorganik?

Ilustrasi Limbah Anorganik

Limbah anorganik adalah semacam sampah atau sisa bahan yang tidak mudah membusuk yang lazimnya bukan bermula dari hewan dan tumbuhan. Limbah anorganik dapat berupa plastik, botol beling atau kaca, kaleng, kertas, dan pembungkus makanan lainnya.

Perlu diketahui bahwa sebagian besar limbah anorganik tidaklah dapat mengurai dengan alami. Semisal pun ada yang dapat diurai secara alami, limbah itu akan memakan waktu yang cenderung lebih lama apabila dibandingkan dengan limbah organik.

Bahayanya, apabila limbah anorganik dibiarkan menumpuk begitu saja, hal itu berdampak munculnya berbagai penyakit, seperti kolera dan diare. Tak hanya itu, berbagai pencemaran lingkungan juga bisa terjadi, seperti pencemaran tanah dan air.

Berdasarkan jenisnya, limbah anorganik dibagi menjadi tiga, yaitu limbah anorganik padat, limbah anorganik cair, dan limbah anorganik gas. Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai ketiga jenis limbah anorganik tersebut, simak penjelasan di bawah ini.

Limbah Anorganik sebagai Bahan Dasar Pembuatan Kerajinan Tangan

Di masa yang semakin modern ini, tangan-tangan kreatif telah bermunculan dari masyarakat Indonesia dan juga dunia sehingga mereka sudah mulai melihat dan mempertimbangkan manfaat atau kegunaan terselubung dari limbah anorganik ini.

Manfaat dari limbah anorganik yang pertama, yaitu dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kerajinan tangan atau handycraft. Adapun beberapa jenis kerajinan tangan yang memang berasal dari limbah anorganik, ternyata memiliki nilai ekonomis atau nilai jual yang tinggi. Terlebih, kerajinan tangan dari hasil olahan limbah anorganik tersebut dapat berkembang menjadi peluang bisnis atau usaha yang cukup besar.

Kok bisa? Iya, hal itu karena seperti yang sudah dijelaskan, munculnya tangan-tangan kreatif sehingga bahan limbah anorganik sekalipun dapat diubah dan dikelola menjadi berbagai jenis kerajinan tangan yang bermanfaat dan bernilai jual.